Belum Ada Hasil Pemeriksaan Sampel Covid-19, Satu Warga OKI yang Meninggal Dimakamkan di TPU Khusus Gandus

# Hasil RDT terhadap Contact Tracing, Semua Keluarga Negatif

KAYUAGUNG, SIMBUR – Meski belum terkonfirmasi positif Covid-19, AZ (40), warga Desa Tapus Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang meninggal dunia, terpaksa dimakamkan di TPU Gandus Palembang sesuai dengan protokol Covid-19. Sementara, hasil test rapid diagnostic test (RDT) semua keluarga yang kontak erat dengan pasien dinyatakan negatif.

Juru bicara Gugas Covid OKI, Iwan Setiawan mengungkapkan Tim Surveilans Epidemiologi Dinkes Kabupaten OKI Bersama Tim dari Puskesmas Keman telah melaksanakan test Rapid Diagnostic Tes (RDT) terhadap keluarga dan kontak erat almarhum pada Minggu, (26/4) pagi. “Dari hasil pemeriksaan RDT di Desa Tapus terhadap kontak erat maka didapatkan bahwa seluruh kontak erat hasilnya negatif Covid-19,” tegas Iwan.

Hasil itu langsung diumumkan oleh kepala desa setempat di hadapan warga yang hadir satu per satu. “Agar warga tidak resah hasil diumumkan di muka umum oleh kepala desa,” ungkap dia.

Iwan mengungkap dari hasil anamnesa dan diagnosis AZ (40) menderita hemiparese dan hipertensi. “Sebagian tubuh melemah dan darah tinggi. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa ada pneumonia,” terangnya.

Disampaikan sebelumnya melalui keterangan pers virtual pada Sabtu (25/4). Warga Desa Tapus Kecamatan Pampangan OKI tersebut sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan gejala hemifarase dan hipertensi.

“Yang bersangkutan mengalami gejala hemifrase, kejang- kejang (mirip orang kesurupan). Oleh keluarga langsung dibawa berobat ke RS Muhamadiyah Palembang. Setelah dirawat pada Jumat (24/4), AZ dinyatakan meninggal dunia. Anjuran dari pihak rumah sakit agar dimakamkan di pemakaman khusus,” ungkap Iwan.

Karena disarankan demikian, pihak keluarga menurut saja. “Namun belum bisa dipastikan positif karena sampai saat ini belum ada hasil pemeriksaan sampel swab yang diterima,” terangnya.

Iwan menambahkan orang tersebut diketahui tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota dan tidak pernah ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Meski demikian, jelas Iwan pihaknya akan tetap melakukan langkah antisipasi dengan melakukan tracking terhadap masyarakat yang melakukan kontak langsung dengan warga tersebut di Desa Tapus.(wom)