Terapkan Tes Diagnostik Covid-19 yang Cepat, Mudah, dan Akurat

OHIO, SIMBUR – CAS, sebuah divisi dari American Chemical Society yang berspesialisasi dalam solusi informasi ilmiah telah mengeluarkan laporan khusus dalam ACS Central Science berjudul “Teknik Pengujian dan Pengembangan Uji untuk Diagnosis Covid-19”. Laporan publikasi ilmiah global tersebut memberikan tinjauan mendetail tentang tes, tren, dan sumber daya diagnostik Covid-19.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 2,8 juta penyakit dikonfirmasi dan lebih dari 193.000 kematian. Persyaratan jarak sosial telah memperlambat penyebaran virus. Untuk pemahaman lebih lanjut tentang Covid-19, para ahli sepakat menggunakan tes diagnostik yang cepat, mudah dan akurat.

Pengujian yang meluas dari populasi umum memungkinkan identifikasi dan isolasi pasien pada awal perjalanan penyakit, serta orang tanpa gejala yang mungkin secara tidak sadar menyebarkan Covid-19. Untuk membantu pemahaman yang lebih baik tentang berbagai tes diagnostik yang tersedia, sekelompok ilmuwan CAS dipimpin Dr Cynthia Liu merangkum prinsip-prinsip dasar pengujian molekuler dan serologis yang digunakan untuk mendeteksi virus Covid-19 SARS-CoV-2. Laporan mereka menyoroti kemajuan terbaru dalam teknologi pengujian dan memberikan pandangan tingkat tinggi lebih dari 200 tes diagnostik yang tersedia saat ini.

“Kami para ilmuwan CAS berkomitmen untuk berbagi data dan keahlian untuk mendukung upaya inovasi menyelamatkan jiwa yang fokus memerangi Covid-19,” kata Gilles Georges , Kepala Science Officer di CAS.

Laporan ini, menurut dia, memungkinkan para peneliti untuk membuat hubungan antara data ilmiah yang diterbitkan. “Sehingga dapat menyarankan pengembangan dan penyebaran hasil yang lebih cepat, lebih tinggi, dan pengujian diagnostik lebih akurat,” terangnya.

Dijelaskannya, tes Covid-19 saat ini terbagi dalam dua kategori utama. Pertama, tes yang mendeteksi RNA SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Kedua, mendeteksi antibodi dalam darah orang yang pada beberapa titik terinfeksi dengan virus.

Dalam kategori pertama, tes yang paling umum bergantung pada reaksi berantai reverse-transcriptase-polimerase (RT-PCR). Meskipun saat ini dianggap sebagai “standar emas” untuk diagnosis Covid-19, RT-PCR membutuhkan instrumen yang mahal, tenaga terlatih dan membutuhkan beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Dengan demikian, para peneliti giat mengeksplorasi metode pengujian yang lebih cepat dan lebih hemat biaya.

Kategori kedua, tes antibodi, tidak digunakan untuk diagnosis dini karena antibodi tidak muncul dalam darah sampai berhari-hari hingga berminggu-minggu setelah infeksi. Akan tetapi, mereka dapat digunakan untuk mengonfirmasi kasus yang dicurigai, memantau perkembangan penyakit seseorang, dan mengidentifikasi orang-orang dengan kekebalan tubuh (imun) potensial.

Penyebaran yang luas dari kedua kategori tes dapat membantu mengelola pengembalian orang pada aktivitas normal. Akan tetapi, banyak pertanyaan mengenai spesifisitas dan sensitivitas relatif dari tes yang masih harus dijawab.(kbs/prnewswire)