Enam Persen Tenaga Medis di Sumsel Positif Covid-19 dari 2.356 Kasus, Tiga Hal Menentukan PSBB Diterapkan Kembali

# Kasus Aktif 1.026, Kasus Selesai 1.330 Orang

# Pasien Sembuh 1.218, Meninggal 112 Orang

PALEMBANG, SIMBUR – Kasus konfirmasi positif di Provinsi Sumatera Selatan semakin meningkat. Karena itu, muncul pertanyaan di masyarakat, apakah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perlu diterapkan kembali, khususnya di Kota Palembang. Yusri, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel menjelaskan, ada tiga hal yang menentukan PSBB dapat diterapkan.

Menurut Yusri, keputusan PSBB kembali Palembang tentunya menunggu kebijakan dari pusat, apakah memang PSBB kembali. Kalaupun ada, lanjut Yusri, yang paling penting harus menunggu kajian-kajian dari tim pakar. Selain itu, kata dia, PSBB itu adalah keputusan kepala daerah, dalam hal ini Palembang tentunya wali kota akan mengajukan permohonan kembali. “Tiga hal itu terkait permohonan PSBB karena kita menyambut kehidupan normal baru,” ungkap Yusri saat video conference, Selasa (7/7).

Seperti biasa, Yusri memaparkan, kasus positif Covid-19 di Sumsel menjadi 2.356 orang. Ada penambahan 30 kasus baru pada Selasa, 7 Juli 2020. “Kasus konfirmasi positif baru per tanggal 7 Juli 2020 mengalami penambahan sebanyak 30 orang,” jelasnya.

Menurut Yusri, penambahan kasus baru tersebut berasal dari Palembang 25 orang, Banyuasin 1 orang, Ogan Ilir 3 orang, dan luar wilayah (Sumsel) 1 orang. “Jumlah kasus positif di Sumsel menjadi 2.356 orang. Termasuk petugas medis yang terkonfirmasi positif sekitar 6 persen dari total kasus,” ungkapnya.

Yusri menyebutkan, penyebaran kasus di Banyuasin terus bertambah karena semakin besar mobilisasi penduduknya lebih tinggi ke wilayah kota (Palembang). “Di sana juga banyak juga terinfeksi dan menularkan yang lain. Tidak ada kendala di Banyuasin. Untuk layanan masyarakatnya bisa akses berobat ke Palembang,” imbaunya.

Jumlah kasus yang sudah selesai (closed cases) 1.330 orang (112 kasus meninggal ditambah 1.218 kasus sembuh). “Sementara kasus yang masih aktif dan dalam proses menunggu hasil, bisa sembuh atau tidak sebanyak 1.026 orang,” terangnya.

Adapun jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 8.907 orang, selesai dalam pantauan 7.425 orang, dan masih dipantau sebanyak 1.482 orang. Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 1.088 orang. Sebanyak 726 orang sudah selesai pengawasan, serta masih dalam pengawasan 362 orang.

Pasien dinyatakan sembuh berjumlah 1.218 orang atau sekitar 51,69 persen. “Ada penambahan kasus sembuh 35 orang. Semua berasal dari Palembang,” ungkapnya seraya menambahkan, kasus pasien meninggal 112 orang. “Ada penambahan kasus meninggal 5 orang juga dari Palembang,” ungkapnya.(kbs)