Hari Terakhir Rilis Perkembangan Covid-19 di Sumsel, Jumlah Kasus Positif 3.149 Orang

# Kasus Aktif 1.490, Kasus Selesai 1.659 Orang

# Pasien Sembuh 1.515, Meninggal 144 Orang

PALEMBANG, SIMBUR – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah berubah menjadi Komite Kebijakan/Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Karena itu, rilis hasil perkembangan Covid-19 di Sumatera Selatan melalui video conference pun berakhir pada Rabu 22 Juli 2020.

“Hari ini merupakan hari terakhir kami menyampaikan press release melalui Command Center (Diskominfo Pemprov Sumsel). Selanjutnya data dapat diakses melalui website corona.sumselprov.go.id,” ungkap Yusri seraya menambahkan, penghentian ini karena Gugus Tugas pusat tidak melakukan press release lagi.

Yusri menegaskan, gugus tugas tidak dibubarkan tapi berganti menjadi istilah suatu komite. “Karena gugus tugas pusat tidak melakukan rilis lagi, kami juga mengambil sikap tidak lagi melakukannya,” terangnya.

Ditanya beda gugus tugas dan satuan tugas Yusri menjawab sama saja. “Lebih spesifik lagi, yang jelas,” ungkapnya.

Meski rilis telah berakhir dan tidak lagi menjadi juru bicara, Yusri berharap awak media masih dapat melakukan konfirmasi dengannya. “Tetap bisa konfirmasi selagi dalam bidang kesehatan. Karena saya orang kesehatan,” ujarnya.

Mewakili tim gugus tugas, tak lupa Yusri menyampaikan terima kasih dan memohon maaf kepada seluruh wartawan dan media peliput, serta masyarakat Sumsel. “Terima kasih, selama konferensi pers berlangsung, kami atas nama kru gugus tugas (Sumsel) memohon maaf apabila ada kesalahan. Salam sehat selalu,” ujarnya.

Yusri sempat memaparkan, kasus positif Covid-19 di Sumsel menjadi 3.149 orang. Ada penambahan 37 kasus baru pada Rabu, 22 Juli 2020. “Kasus konfirmasi positif baru per tanggal 22 Juli 2020 mengalami penambahan sebanyak 37 orang,” ungkapnya.

Menurut Yusri, penambahan kasus baru tersebut berasal dari Palembang 25 orang, Prabumulih 7 orang, Musi Banyuasin 1 orang, OKI 1 orang, Lubuklinggau 1 orang, dan Muara Enim 2 orang. “Jumlah kasus positif di Sumsel menjadi 3.149 orang,” urainya.

Jumlah kasus yang sudah selesai (closed cases) 1.595 orang (144 kasus meninggal ditambah 1.451 kasus sembuh). “Sementara kasus yang masih aktif dan dalam proses menunggu hasil, bisa sembuh atau tidak sebanyak 1.517 orang,” terangnya.

Adapun jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 9.776 orang, selesai dalam pantauan 8.768 orang, dan masih dipantau sebanyak 1.008 orang. Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 1.395 orang. Sebanyak 898 orang sudah selesai pengawasan, serta masih dalam pengawasan 497 orang.

Pasien dinyatakan sembuh berjumlah 1.451 orang. “Ada penambahan kasus sembuh 37 orang. Berasal dari Palembang 29 orang, Muara Enim 5 orang, Banyuasin 2 orang, dan Ogan Ilir 1 orang,” ungkapnya seraya menambahkan, kasus pasien meninggal 144 orang. “Ada penambahan 2 kasus meninggal pada hari ini. Berasal dari Palembang 1 orang dan Ogan Ilir 1 orang,” tutupnya.

Yusri menjelaskan, jumlah orang tanpa gejala di Sumsel sebanyak 2.155 orang. Masih dalam proses perawatan 1.490 orang. “Pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan 139 orang, di rumah sakit darurat 728 orang, serta melakukan isolasi mandiri 623 orang,” jelasnya.

Terkait protokol kesehatan saat pemotongan hewan kurban, Yusri mengatakan tetap seperti biasa, yakni pakai masker, jaga, jarak dan cuci tangan. “Tetap memerhatikan protokol kesehatan. Kalau pemotongan hewan seperti biasa. Pemotong hewan pakai masker. Orang yang memegang hewan sulit jaga jarak, asal jangan berbicara saja saat berdekatan,” pungkasnya.(kbs)