Tidak Ada yang Tahu Kapan Terjadi Bencana, Antisipasi Lebih Awal

KAYUAGUNG, SIMBUR – Korban tenggelam akhirnya dapat diselamatkan. Selanjutnya, korban mendapat pertolongan pertama dari tim medis hingga dilarikan ke rumah sakit untuk diberi tindakan lebih lanjut. Begitu simulasi dilakukan saat apel kesiapsiagaan bencana di halaman Kantor Bupati OKI, Senin (9/11).

Menyaksikan simulasi tersebut, Wakil Bupati OKI, HM Dja’far Shodiq mengimbau masyarakat agar dapat waspada terkait dampak curah hujan yang tinggi. Kondisi tersebut diprediksi Wabup akan mencapai puncaknya pada akhir November – Desember 2020. Memasuki musim hujan tahun ini disertai adanya fenomena La Nina sehingga menyebabkan peningkatkan curah hujan 40 persen lebih tinggi dari biasanya.

“Bencana alam bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Maka perlu antisipasi lebih awal. Untuk itu, perlu membangun kesadaran bersama untuk mitigasi bencana meskipun dalam dua tahun terakhir jumlah kasus bencana di OKI mengalami penurunan,” jelas Wabup.

Peningkatan pemahaman akan risiko bencana, lanjut Shodiq, merupakan langkah dini untuk melatih kesiapsiagaan menghadapi situasi bencana. “Selain itu, kerjasama yang solid diperlukan dalam mengantisipasi segala kemungkinan bencana di OKI,” tambahnya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah menggelar apel kesiapsiagaan bencana. Kegiatan tersebut diikuti personel gabungan. Terdiri dari jajaran Pemkab OKI, TNI, Polri, Basarnas, BNPB dan PMI. Melalui kegiatan ini, seluruh elemen masyarakat mampu meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana. (wom)